1. TUJUAN
Mengamati bentuk tegangan yang dihasilkan oleh penyearah arus gelombang penuh.
2. ALAT DAN BAHAN
No Nama Alat/Bahan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Hambatan tetap 470 Ω
Dioda IN4002
Papan rangkaian
Jembatan penghubung
Saklar 1 kutub
Kabel penghubung merah
Kabel penghubung hitam
Catu Daya
Osiloskop 1
4
1
5
1
1
1
1
1
3. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam rangkaian berikut kedua arah “bolak-balik” arus masukan dapat disearahkan. Untuk itu di tengah-tengah kumparan sekunder arusnya disadap dan dihubungkan ke tahanan beban RL. Ujung RL yang lain di hubungkan ke kedua diode seperti pada gambar. Diode D! menyearahkan arus “bolak”, yang arahnya positif relative terhadap D1 (atau berarti negative relative terhadap D2), pada setengah panjang gelombang pertama. Hasil arus yang telah disearahkan adalah ID1. Diode 2 menyearahkan arus “balik”, yang arahnya positif terhadap D2, pada setengah panjang gelombang berikutnya. Hasil arus yang telah disearahkan adalah ID2.
( Sutrisno, 1986)
Kedua arus yang telah disearahkan ID1 dan ID2 melewati tahanan beban RL membentuk arus searah total IRL, yang telah penuh merupakan hasil penyearahan dari seluruh panjang gelombang. Karena itu rangkaian ini dinamakan penyearah gelombang penuh.
( Paul A Tipler, 2001)
Penyearah ini lebih mahal, karena terdiri dari dua diode, namun lebih efisien dalam penyearahan, karena seluruh panjang gelombang telah disearahkan. Hasil yang sama dapat pula diperoleh dengan rangkaian jembatan.
( Sutanto, 1994)
4. PERSIAPAN PERCOBAAN
a) Dipersiapkan peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat dan bahan
b) Dibuat rangkaian seperti pada gambar
Saklar pada posisi terbuka
Osiloskop berfungsi untuk memperlihatkan banyak tegangan listrik
c) Dihubungkan osiloskop ke sumber tegangan PLN (alat masih dalam keadaan mati/off)
Diatur kepekaan input vertical pada posisi 2 atau 1 vol/div
Diatur sweep time pada posisi 5 ms/div
Diatur kepekaan probe pada posisi 1 kali
Osiloskop dalam keadaan terkalibrasi.
d) Dihubungkan catu-daya ke sumber tegangan PLN (alat masih dalam keadaan mati/off)
e) Pilih tegangan keluaran catu-daya 3V AC
f) Dihubungkan rangkaian ke catu-daya (gunakan kabel penghubung)
g) Diperiksa kembali rangkaian.
5. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
a) Dihidupkan osiloskop dan ditunggu beberapa saat hingga telihat garis pada layar. Dilakukan pengaturan secukupnya pada tombol posisi hingga garis berimpit dengan sumbu X. Jika garis terlihat tidak stasioner (berkedip), diatur tombol sweep time hingga diperoleh garis stasioner.
b) Diatur saklar input pada posisi ground (GND)
c) Dihubungkan osiloskop kerangkaian pada titik A dan B (dengan menggunakna probe).
d) Dihidupkan catu-daya dan ditutup saklar S, kemudian digeser saklar input osiloskop pada posisi AC, diamati dan digambarkan bentuk tegangan pada kolom hasil pengamatan.
e) Dibuka saklar S (posisi 0) dan dipindahkan hubungan osiloskop dengan rangkaian pada titik C dan D, kemudian digeser saklar input osiloskop pada posisi DC.
f) Ditutup saklar S (posisi 1) kemudian diamati dan digambarkan bentuk tegangan pada kolom hasil pengamatan
g) Setelah selesai, dimatikan osiloskop dan catu daya.
6. HASIL PENGAMATAN
a. Hasil Percobaan
Bentuk tegangan antara titik A dan B Bentuk tegangan antara titik C dan D
b. Pembahasan
Pada percobaan ini digunakan 4 diode, sementara pada landasan teori sebenarnya kita dapat menggunakan cukup 2 diode saja. Meski begitu, keduanya tetap memiliki fungsi sebagai penyearah arus gelombang penuh. Gambar pertama menunjukkan hasil penyearahan arus gelombang penuh dimana arus bolak balik diubah menjadi searah sehingga grafik sinusoidalnya menjadi setengah gelombang-setengah gelombang yang rapat.
Yang menjadi dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju ) saja, sedang pada arah yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil dan diabaikan. Sifat dioda tersebut secara ringkas dapat dinyatakan dalam persamaan dioda sebagai berikut :
Dimana = arus dioda
= arus jenuh balik
= tegangan dioda
= konstanta Boltzman
= temperatur absolut
Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah tegangan positif saja maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan arus searah. Untuk itu kita lihat rangkaian di bawah ini. Pada gambar a bahwa dioda dicatu oleh suatu baterai yang pada dioda mengakibatkan tegangan dioda yang positif (tegangan arah maju). Sesuai dengan sifat dioda diatas maka tegangan dioda tersebut mengakibatkan mengalirnya arus dioda yang kecil sekali sebesar (arus jenuh balik) yang diabaikan dan dianggap arus dioda tidak mengalir.
Apa yang terjadi kalau baterai diganti dengan sumber arus bolak-balik? Dibawah ini ditunjukkan cara menggunakan dioda untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Mula-mula ditunjukkan rangkaian penyearah dengan satu dioda yang menghasilkan penyearah setengah periode.
Walaupun arus bolak-balik sudah tersedia, arus searah sering dibutuhkan untuk memberi daya pada radio, atau kalkulator. Piranti ini sering dilengkapi dengan baterai dan dengan pengkonversi ac-dc untuk menghemat baterai apabila tersedia daya ac. Pengkonversi ini terdiri atas transformator untuk menurunkan tegangan dari 120 V ke tegangan yang dibutuhkan (biasanya 9 V) dan rangkaian untuk mengkonversi ac menjadi dc. Proses konversi arus bolak-balik menjadi arus searah disebut penyearahan. Elemen dasar dalam penyearahan ini adalah dioda. Dioda pertama, yang dikembangkan oleh John Fleming pada tahun 1904, berupa tabung vakum yang berisi dua elemen. Katoda yang memancarkan electron dan anoda yang disebut plat, berfungsi mengumpulkan electron yang dipancarkan. Ciri penting dioda ialah bahwa dioda ini mengkonduksi arus dalam satu arah dan tidak dalam arah lain. Sebagian besar dioda yang digunakan sekarang merupakan piranti semikonduktor. Lambang untuk dioda sebagai elemen rangkaian ialah . Tanda panah ini memperlihatkan arah arus yang dilewatkan melalui dioda tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
a) Penyearah arus gelombang penuh adalah penyearah arus yang menggunakan lebih dari satu dioda sehingga keluaran yang dihasilkan adalah bentuk gelombang penuh, dimana pada tegangan dioda positif arus dioda mengalir, dan pada tegangan negative arus dioda juga mengalir.
b) Bentuk tegangan antara titik A dan B
Gambar ini adalah hasil penyearahan arus gelombang penuh. Dengan 4 dioda
c) Bentuk tegangan antara titik C dan D
Menunjukkan bentuk grafik penyearahan arus setengah gelombang , penyearah gelombang 4 diode belum bekerja secara sempurna akibat variasi peletakan titik C dan D
Saran
Sebelum melakukan praktikum hendaknya alat-alat diperiksa terlebih dahulu, agar praktikumnya dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Sutanto. 1994. Rangkaian Elktronika (analog).Jakarta ; UI.
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dasar dan penerapannya. Bandung ; ITB.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta ; Erlangga.
This entry was posted
on 01.14
and is filed under
Laporan Praktikum
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 komentar