Indah nian ketika ku tatap dikau
Kebersahajaanmu senantiasa mempesonakan diri ini
Dinda, sungguh keharuan yang mendalam
Takkala kutelah menyakitimu, karena langkah yang salah
Kutatap kesedihanmu, membuat ketakberdayaan diri ini sangat menyesahkan
Kutak mengerti diri ini telah menyadarkan atas kelancangan fatal
Lupakanlah dinda..
Hapuskan sembabnya raut mukamu
Aku tak bisa, ketika tetesan bening itu kembali jatuh
Kini satu hati telah tersakiti maaflah daku . . Dinda
This entry was posted
on 02.51
and is filed under
Cinta
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 komentar