MENGGUGURKAN TEORI EVOLUSI  

Diposting oleh Mr. yoss INSTALLER

Hukum termodinamika II merupakan hukum dasar ilmu fisika, yang menyatakan bahwa pada kondisi normal semua system yang dibiarkan tanpa gangguan cenderung menjadi tak teratur, terurai dan rusak sejalan dengan waktu. Seluruh benda hidup dan mati akan terurai dan hancur. Akhir seperti ini akan dihadapi semua makhluk dengan caranya masing-masing, dan menurut hukum ini, proses yang tak terelakkan ini dapat dibalikkan. Berbicara tentang hukum ini, berarti kita akan lebih banyak berbicara tentang entropi system karena hokum ini juga lebih sering dikenal dengan Hukum Entropi.

Sebagai contoh jika kita meninggalkan sebuah mobil di padang pasir, kita tidak akan menemukannya dalam keadaan lebih baik ketika kita menengoknya beberapa tahun kemudian. Sebaliknya, kita akan melihat bannya kemps, kaca jendelanya pecah, sasisnya berkarat, dan mesinnya rusak. Proses yang sama tak terhindarkan berlaku pula pada makhluk hidup, bahkan lebih cepat. Hukum II Termodinamika adalah cara mendefinisikan proses ala mini dengan persamaan dan perhitungan fisika.

Hukum fisika ini disebut Hukum Entropi. Entropi adalah selang ketidakteraturan yang terjadi dalam suatu system atau ukuran tingkat ketidakpastian suatu zat dengan tinjauan molekuler. Entropi system meningkat ketika system itu bergerak dari keadaan teratur, terorganisir, dan terncana menuju keadaan yang lebih tidak teratur, tersebar dan tidak terencana. Semakin tidak teratur suatu system, semakin tinggi pula entropinya. Hukum Entropi menyatakan bahwa seluruh alam semesta bergerak menuju keadaan yang semakin tidak teratur, tidak terencana, dan tidak terorganisir.

Keabsahan Hukum II Termodinamika atau Hukum Entropi ini telah terbukti, baik secara eksperimen maupun teoretis. Para ilmuwan terpenting di masa kita menyetujui fakta bahwa Hukum Entropi akan menjadi paradigma yang mendominir hingga periode sejarah mendatang. Albert Einstein, ilmuwan terbesar di masa kita ini mengakuinya sebagai hukum utama dari semua sains. Sir Arthur Eddington juga menyebutnya sebagai hukum metafisika tertinggi di seluruh jagat raya
Teori Evolusi adalah menyatakan bahwa atom-atom dan molekul-molekul yang tidak hidup, tidak teratur dan tersebar, sejalan dengan waktu menyatu secara spontan dalam urutan dan perencanaan tertentu membentuk molekul-molekul yang luar biasa kompleks, seperti protein, DNA dan RNA. Kemudian mereka lambat laun menghasilkan jutaan spesies makhluk hidup yang berbeda, bahkan dengan struktur yang lebih kompleks lagi. Menurut teori Evolusi,proses yang diperkirakan ini akan menghasilkan struktur yang lebih terencana, lebih teratur, lebih kompleks dan lebih terorganisir yang terbentuk dengan sendirinya pada tiap tahapan dalam kondisi alamiah. Hukum Entropi menegaskan bahwa apa yang disebut proses alamiah ini jelas bertentangan dengan hukum-hukum Fisika.

Seorang Ilmuwan Evolusionis J.H Rush menyatakan :

Dalam perjalanan evolusinya yang kompleks, kehidupan menunjukkan perbedaan yang sangat besar dibandingkan kecenderungan yang dinyatakan Hukum II Termodinamika. Sementara Hukum II Termodinamika menyatakan pergerakan irreversibel kearah entropi yang lebih tinggi dan tak teratur, kehidupan terus berevolusi ke tingkat keteraturan yang lebih tinggi.

Dalam sebuah artikel di majalah Science. Ilmuwan Evolusionis, Roger Lewin menyatakan kebuntuan evolusi secara termodinamika. Satu masalah yang dihadapi para ahli biologi adalah pertentangan nyata oleh Evolusi terhadap Hukum II Termodinamika. Semua system seharusnya rusak sejalan dengan waktu, semakain tidak teratur, bukan sebaliknya.

Namun sesuai dengan Hukum II Termodinamika, dalam kondisi biasa tidak ada molekul organik kompleks dapat terbentuk secara spontan, tetapi sebaliknya akan hancur. Memang semakin kompleks sebuah molekul, semakin tidak stabil keadaannya dan semakin pasti kehancurannya cepat atau lambat. Kendatipun melalui pembahasan yang membingungkan atau sengaja dibuat membingungkan, fotosintesis dan semua proses kehidupan, serta kehidupan itu sendiri, tidak dapat dipahami berdasarkan Ilmu Termodinamika ataupun ilmu pasti lainnya.

Situasi ini menjelaskan bahwa evolusi adalah sebuah dogma yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan empiris. Asal usul kehidupan hanya dapat dijelaskan dengan campur tangan sebuah kekuatan supranatural. Kekuatan supranatural itu adalah penciptaan oleh ALlah, yang menciptakan seluruh jagad raya dari ketiadaan. Jadi, bisa disimpulkan, dari sisi termodinamika, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa evolusi adalah mustahil, dan keberadaan kehidupan hanya dapat dijelaskan dengan penciptaan. Tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup tanpa system konversi energi semacam itu. Tanpa system konversi energi, matahari hanyalah sumber energi destruktif yang membakar, menyengat dan melelehkan

DAFTAR PUSTAKA

http:// www.oaseislam.com/ modules.php?name = news dan file = article dan sid = 675
http:// rullysyumanda.multiply.com/journal/item/167
http:// rabenda.bolgspot.com/2004/09.evolusi.html

This entry was posted on 01.17 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar